Senin, 19 September 2016

Rayakan kemerdekaan dengan lomba Seru

Subhanallah tidak terasa, tahun ini Indonesia memasuki Miladnya yang ke 71. Seperti pada saat diraihnya kemerdekaan Indonesia yang pada tahun 1945 diseluruh Indonesia dirayakan dengan kegiatan upacara dan lomba-lomba sebagai tanda syukur terhadap kemerdekaan yang diraih atas jasa para pahlawan bangsa. Merayakan hari kemerdekaan 17 Agustus diawali dengan upacara bendera yang dipimpin oleh Bpk. Ma'mun, M.Pd sebagai pembina upacara dan dilanjutkan dengan lomba-lomba. Siswa siswa SDIT Raflesia ikut melaksanakan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan makna dari kemerdekaan Indonesia. Dimulai dari acara upacara tentang “Detik-detik Proklamasi” hingga pada acara yang kreatif seperti memasukkan bendera kedalam botol, berjalan diatas bilah kayu, balap klereng dengan sendok, lomba bakiak beregu, lomba menggambar, lomba catur, dan lain-lain. tidak cuma diikuti oleh siswa, ternyata guru-guru juga tidak ketinggalan ikut berlomba.., Anak-anak terlihat sangat antusias. Mungkin mereka belum sepenuhnya paham, tentang “makna dan suasana” saat kemerdekaan itu sudah di tangan rakyat Indonesia. Tetapi setidaknya, para guru melalui sosiodrama tersebut telah mengenalkan betapa beruntungnya menjadi Negara yang Merdeka, yang dengan kemerdekaan itu , maka saat ini mereka bisa selalu bersyukur dan bergembira meraih cita-cita di kelilingi keluarga  tercinta serta para guru dan teman-teman. Selamat bersenang-senang yaa..  

LIHAT FOTO UPACARA BENDERA
LIHAT FOTO LOMBA 17 AGUSTUSAN LAIN








Sabtu, 17 September 2016

Raih Pahala dengan Sedekah Kurban di SDIT Raflesia

Menyambut hari raya Iedul Adha 1437 H, panitia kurban Raflesia (Selasa, 13 September 2016) potong hewan sebanyak 5 sapi dan 5 kambing untuk dibagikan kepada 600 orang baik dalam dan masyarakat sekitar kampus Raflesia. Hewan kurban yang disembelih terdapat peningkatan dari tahun sebelumya yang berjumlah 3 sapi dan 3 kambing. Kegiatan ini sebagian merupakan hasil dari sedekah kurban siswa SDIT Raflesia disamping sebagai penanaman nilai keimanan terhadap siswa juga merupakan media pembelajaran dari proses kurban mulai dari proses pemotongan, penyembelihan, pengumpulan daging dan pembagian daging kurban. Kegiatan ini melibatkan seluruh pegawai sebagai panitia dimana SDIT Raflesia sebagai panitia inti ditambah dengan panitia dari seluruh unit di Raflesia. Mudah-mudahan acara kurban ini dapat ditingkatkan lagi tahun depan sehingga lebih banyak manfaatnya bagi masyarakat yang membutuhkan dan insya allah menjadi keberkahan dan sebagai amal ibadah bagi kita semua, amin

.


Minggu, 27 Maret 2016

20 Sekolah SD Merebutkan Piala Bergilir Raflesia

Gelora untuk menumbuhkan semangat kepramukaan, yaitu semangat nasionalisme, kemandirian, kreativitas, kejujuran, komitmen dan kerjasama bagi generasi muda harapan bangsa.
“Tujuannya adalah meningkatkan silaturahmi antar SD se-Kota Depok dan untuk pembinaan karakter,” tuturnya kepada media online Bersinergi.com saat ditemua disela kegiatan Gelora di Komplek Pondok Duta I Jalan Mahkota Raya No. 32 B, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok.
Pada Gelora ini, materi yang dilombakan, meliputi Sandi, Morse, Semapor, PU/PH, Adzan, MHQ, Kaligrafi, Game, Tandu, Pionering dan LKBB. Kegiatan lomba dimulai dari pagi dan diperkirakan sampai sore.
“Pelaksanaan Gelora tahun ini bagi pemenang lomba selain akan mendapatkan sertifikat juga menerima piala bergilir dari Raflesia Depok,” tandasnya.
Benny berharap kegiatan Gelora dapat berjalan dengan baik berkompetisi yang sehat, jujur, disiplin, bertanggungjawab dan menjunjung tinggi sportifitas.
Sementara itu salah seorang juri lomba tandu, Erik menjelaskan penilaian pada lomba ini meliputi kecepatan, kerapian, simpul dan kekuatan sehingga jika para peserta dapat melakukan itu semua akan mendapatkan nilai sempurna.
“Nilai sempurna yaitu 150, tapi untuk tandu ini ada beberapa tingkatan, misalnya ditingkat SD penilaian tandu itu dikatakan kuat apabila diangkat dan dilepaskan pada salah satu bagian  tidak jatuh, maka sudah dianggap kuat, tinggal kerapian, kecepatan dan simpulnya kita lihat untuk memberkan nilai sempurna,” terang Erik. (Prap)
Editor: spt - dikutip dari bersinergi.com

Senin, 21 Maret 2016

Market Day Bentuk Apresiasi Sekolah Pada Siswa

BERSINERGI.COM/PRAP
Sejumlah siswa SDIT Raflesia Depok menampilkan Tahfidz Quran pada kegiatan Market Day.
DEPOK-BERSINERGI.com Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Raflesia Depok menggelar Kegiatan Market Day dan Open School di halaman sekolah yang berlokasi di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis Depok, Sabtu (19/3/2016).
Sejumlah acara disuguhkan pada kegiatan tersebut, di antaranya Seminar Parenting untuk orang tua tentang bagaimana  mendidik anak sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Rosulullah Muhammad SAW dengan menghadirkan narasumber Prof. Ir. Agus Supriyono, Ph D ahli robotik, mantan rektor ISTN. Selain itu digelar Bazaar, dan Lomba Kesenian yang diikuti sejumlah siswa-siswi Raflesia Depok.
Ketua Yayasan Raflesia Depok Benny Novico Zani, ST, MM, Mkes menjelaskan kegiatan Market Day dan Open School merupakan program sekolah yang dilaksanakan setiap tahun dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi sekolah kepada siswa dan ajang bagi siswa-siswi untuk mengekpresikan  kemampuannya dalam bidang seni di antaranya tahfidz quran, tari, nyanyi dan lainnya.
“Melalui kegiatan Market Day dan Open School ini selain sebagai apresiasi sekolah pada siswa juga merupakan sarana niaga untuk menjual hasil karya siswa dan memberi kesempatan sponsor juga masyarakat sekitar sekolah dalam bentuk stand jualan,” paparnya.
Disisi lain kegiatan tersebut, lanjut Benny juga untuk meningkatkan silaturahmi dan kerjasama antara sekolah dengan para orang tua siswa sehingga diharapkan dengan meningkatkan kerjasama dapat mengantarkan para siswa pada kesuksesan masa depannya.
“Jumlah siswa SDIT Raflesia Depok ada 348 siswa dan telah meraih berbagai  prestasi. Adapun prestasi yang baru, yaitu berhasil mendapatkan medali emas dan perunggu pada kegiatan Taekwondo DKI Open,” imbuhnya. (Prap)  
Editor: spt - bersinergi,com

Rabu, 16 Maret 2016

Asiknya Belajar Membatik



Dalam rangka mengasah potensi siswa dan menumbuhkan nilai kewirausahaan bagi siswa SDIT Raflesia, SDIT Raflesia mengadakan belajar cara membatik dengan menggunakan bahan kain dan canting. Kegiatan tersebut diadakan di SDIT Raflesia pada tanggal 15 Maret 2016 untuk siswa kelas 6. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kecintaan terhadap produk Indonesia dan menumbuhkan potensi siswa dalam mengeksplorasi pengetahuan dan skill, serta jiwa entrepreneur sejak dini. Proses membatik sangat menarik dan menumbuhkan minat anak untuk berkreasi dan mencoba hal baru dalam teknik membuat olesan lilin cair pada sebuah kain putih. Bahan yang digunakan adalah Canting,Pensil Pola, Kain Putih, Lilin malam (wax), Kompor (alat pemanas Lilin malam), dan bahan pewarna kain. Dalam hal persiapan membatik siswa dibekali dengan alat yang sudah disiapkan dengan dibimbing oleh tenaga khusus yang sangat berpengalaman dalam hal membatik. Semoga kegiatan ini dapat terus dilakukan dalam menumbuhkan rasa seni pada anak dan memberikan kepercayaan serta kepuasan pada anak akan kreasi yang mereka ciptakan.


Jumat, 26 Februari 2016

Kegiatan Perkemahan Jum'at Sabtu

Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) dilaksanakan dalam rangka melatih kemandirian siswa-siswi kelas 3 sampai kelas 6 SDIT Raflesia. Kegiatan Perjusa diawali dengan upacara pembukaan kemudian dilanjutkan dengan lomba-lomba, sholat berjamaah, makan bersama dan kegiatan api unggun.
Setelah lomba memasak selesai, peserta mengikuti acara selanjutnya yaitu api unggun. Pada kegiatan ini, peserta menampilkan bakat secara berkelompok selama api unggun menyala. Banyak perserta yang masih malu-malu untuk menunjukkan bakat mereka. Namun, tidak sedikit yang menampilkan bakat dengan kompak dan penuh percaya diri. Setelah acara api unggun, peserta melanjutkan kegiatan lainnya yaitu jurit malam. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih keberanian peserta perkemahan. Kegiatan malam ditutup dengan renungan malam. Peserta diajak untuk menerungkan kembali bagaimana hubungan mereka dengan orang tua masing-masing. Banyak dari siswa yang menangis karena mengingat perlakuan mereka kepada orang tua dan berjanji untuk membahagiakan orang tua masing-masing dengan menjadi anak yang baik dan membanggakan.

Peserta perkemahan diuji ketangkasannya dengan memecahkan berbagai sandi-sandi yang telah disiapkan.
Semoga pengalaman yang didapatkan peserta perkemahan dapat meningkatkan kepribadian peserta kearah yang lebih baik.







Fairel dan Safana Najla Raih Gelar Juara 2 Kejuaraan Taekwondo SENDY OPEN 2016


Seluruh Pimpinan dan Staf Yayasan Raflesia dan SDIT Raflesia mengucapkan "Selamat Dan Sukses" atas Prestasi pada Kejuaraan Taekwondo SENDY OPEN 2016 tanggal 23-24 Januari 2016 di GOR POPKI Cibubur Jakarta Timur untuk :
1. Ananda FAIREL atas prestasinya sebagai Juara 2 Taekwondo kelas Pra Junior Putra.
2. Ananda SAFANA NAJLA atas prestasinya sebagai Juara 2 kelas Pra Junior Putri.


Kamis, 11 Februari 2016

Reuni Akbar SDIT Raflesia (REAKSI)



Assalammu'alaikum Wr Wb

Hai kakak kakak dan adik adik alumni SDIT Raflesia. Kami dari Ikatan Alumni SDIT Raflesia dengan bangga mempersembahkan... "REAKSI" [Reuni Akbar SDIT Raflesia] Dengan tema "Merajut yang hilang, Memupuk Persaudaraan " Yang di selenggarakan pada :
  • Sabtu, 9 Januari 2016
  • 08.00 - 15.00 WIB
  • Tempat : SDIT Raflesia
Dan akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik, diantaranya :
  • penampilan dari alumni
  • games
  • doorprize
  • photobooth
Hanya dengan HTM 25.000 dan kamu bisa dapetin:
  • Makan siang
  • Berbagai sovenir
dan yg terpenting.... Bisa bertemu teman lama dan merajut kembali silaturahmi yg dulu begitu indah diantara kita.


Rabu, 10 Februari 2016

Ada apa di kelas Abu Bakar ??



Di kelas 1 Abu Bakar SDIT Raflesia, Pak Miftah sebagai guru matematika sedang menjelaskan tentang materi bangun datar. "Ayo anak - anak, siapa yang sayang pada ayah dan bunda ? tanya Pak Miftah memulai pembelajaran .... "aku" .... "aku" .... "aku" ..... teriak anak - anak secara barsamaan. Riuh sekali suara mereka. "Kalau kita sayang sama ayah dan bunda, maukah kita memberi hadiah untuk mereka ?" tanya Pak Miftah lagi. "mau" .... "mau" .... "mau" .... ujar mereka serentak .... "baiklah, kita akan memberi hadiah sebuah rumah untuk ayah bunda kita ya" Pak Miftah melanjutkan ... "haaa" kata Rafa, Rafi secara bersamaan .... "bagaimana caranya Pak, kami khan masih sekolah", lanjut Rafi menimpali ... "Ya ..." Pak Miftah melanjutkan .... "kita akan buatkan gambar rumahnya dulu, mudah-mudahan niat kita di ijabah Allah menjadi rumah yang sebenarnya ya ...". "bagaimana caranya, Pak", secara spontan Rani berujar. "Bapak punya kertas origami. Ada bermacam- macam warna. Ada macam - macam bentuk," ujar Pak Miftah mulai masuk ke materi pelajaran ... "Yang ini berbentuk segi tiga. Yang ini berbentuk persegi. Yang ini berbentuk persegi panjang", lanjut Pak Miftah sambil menunjukkan kertas origami dengan berbagai bentuknya. Pelajaranpun di mulai dengan keriaan anak - anak .... (SDIT Raflesia Publishing)

Seminar Parenting dan Talk Show bersama Astri Ivo

Yayasan Raflesia Depok bersama seluruh unit pendidikan di Raflesia kembali mengadakan Seminar Parenting untuk orang tua siswa, dan guru. Kali ini tema seminar Parenting yaitu " Menjadi Orang Tua Hebat di Era Gadget" dengan narasumber Ustadzah Astrie Ivo (Artis, public figur dan pendakwah).
Waktu dan tempat : Kamis, 10 Desember 2015 di Aula STIKES RAFLESIA (08.00 - 12.00 WIB)
Pada kesempatan ini juga pola seminar dilakukan dengan metode TalkShow dan tanya jawab dengan dipandu oleh narasumber (Bpk Amril, S.Pd dari SMK Raflesia),  diketuai oleh Bpk Hari Wibowo, S.Pdi (SMK Raflesia), Penanggung Jawab oleh Bpk Benny Novico Zani, MM, MKes (selaku Ketua Yayasan Raflesia) dan dibantu oleh kepanitian dari seluruh unit dan yayasan.

Berikut sedikit intisarinya :
Bagaimanapun, anak-anak adalah aset paling berharga dan tanaman surga bagi kedua orang tuanya. Mendidik anak-anak di akui oleh Astrie tidaklah mudah. Meskipun demikian, mereka tetaplah perlu dididik dengan sabar dan penuh kasih.  “Menurut Astrie Ivo, mendidik anak harus penuh kelembutan tapi tegas. Dalam urusan mengasuh buah hati, tentunya tidak dapat dilakukan sendirian. Hal tersebut juga dirasakan oleh Astrie. Sebab menurutnya, anak juga membutuhkan figur ayah. Tidak hanya ibu saja. Selalu ada kata maaf jika berkomunikasi dalam keluarga. Karena saya ingat sekali pesan ibu. Kalau ada yang pahit, telan saja sebagai obat buat kehidupan. Jangan hanya mau yang manis-manisnya,” terangnya.
Menurut Astrie Ivo bahwa menjadi orang tua tidak ada sekolahnya akan tetapi memiliki tanggung jawab sampai di Akherat sehingga tugas orang tua mengantarkan anak sampai menginjak kaki di surga, karena anak adalah investasi di akhirat. 
Setiap anak itu cerdas, cuma kadarnya yang berbeda, maka tugas orang tua mengarahkan setiap kecerdasan anak, mendidik harus berdasarkan nilai, karena itu pentingnya orang tua memberi kesempatan anak berdasarkan potensinya, maka ia akan profesional. 
Main game boleh asal ada pendampingan orang tua dan harus proporsional dengan waktu kapn waktu bermain, kapan waktu belajar dan kapan waktunya beribadah, main gadget boleh tapi harus diimbangi dengan pendekatan spiritual sehingga dalam menggunakan gadget harus dapat memberikan nilai manfaat. Pendekatan mendidik anak dengan penuh kasih sayang dan bukan dengan kekerasan. Orang tua sebelum menyuruh anak untuk sholat tepat waktu harus lebih dulu mencontohkan untuk sholat tepat waktu. Ingat..anak bukan milik kita tapi dia adalah milik Allah SWT yang harus dididik dengan sebaik-baiknya. Sempatkan waktu untuk berkomunikasi dan dekat dengan anak sehingga anak akan lebih nyaman berada dekat dengan orang tuanya.

Jambore Nasional Pramuka SDIT dan SMPIT Raflesia ikut ambil bagian







Depok, Ratusan anggota pramuka di 11 kecamatan Kota Depok mengikuti seleksi Jambore Tingkat Nasional di Kantor Kwarcab Pramuka Kota Depok, Kelurahan Depok Jaya, Pancoran Mas, Sabtu (13/6/2015).
Dalam seleksi yang berlangsung dua hari, tepatnya 12-13 Juni, para anggota penggalang pramuka dinilai beberapa persyaratan pendukungnya. Di antaranya persyaratan administrasi, syarat kecakapan khusus, persyaratan kemampuan membuat tenda dan sandi, dan sebagainya.
Jumlah peserta Jambore Nasional yang diadakan tiap lima tahun sekali ini adalah 100 orang. Mereka merupakan penggalang pramuka yang sebelumnya juga telah diseleksi di tiap kwartil.
“Tiap kwartil di 11 kecamatan mengirim wakil-wakil terbaik mereka untuk kembali diseleksi di tingkat Kota Depok,” jelasnya.
Untuk pelaksanaan Jambore Nasional 2016 nanti, Cibubur di daulat menjadi tempat pelaksanaannya. Alasannya, jarak Cibubur tidak terlalu jauh dari Kota Depok sehingga kuota pengiriman peserta Jambore bisa menjadi lebih banyak.
“Untuk saat ini Depok mendapat kuota 64 peserta, dimana dibagi depalan kelompok dengan satu pendamping, tetapi mudah-mudahan kuota dapat lebih,” ujarnya.
Tidak hanya dapat menjadi wakil Depok, ada harapan peserta yang ikut seleksi mampu menjadi Pramuka yang mandiri dan tangguh. Mereka juga diharapkan membawa nama baik Kota Depok di tingkat nasional.
“Menjadi anggota Pramuka yang tangguh dan mandiri berarti harus melewati berbagai persyaratan yang tidak mudah, dalam seleksi ini juga terdapat seleksi petugas upacara,” 


Market Day & Open School SDIT Raflesia

 
  Anak yang cerdas bisa dilihat dari 3 aspek, kognitif/pengetahuan, psikomotorik/keterampilan dan afektif/sikap dan tingkah laku. Dalam perkembangan pendidikan di Indonesia, aspek kognitif selalu diunggulkan dibanding aspek yang lain. Kecerdasan hanya dilihat dari nilai kognitif yang tercantum pada nilai ujian di raport. Jadilah generasi yang pintar kognitif tetapi tidak terampil dan kurang berbudi. Hasilnya tampak jelas melalui TV dengan perilaku senang bertengkat/tawuran, korupsi, tidak percaya diri, menyelesaikan masalah dengan jalan pintas dll. Diperlukan perubahan paradigma, bahwa kecerdasan tidak hanya pada satu sisi yaitu kognitif saja. Kecerdasan juga harus mencakup sisi yang lain yang lebih penting untuk dikembangkan, yaitu psikomotorik dan afektif. Keberhasilan generasi muda di masyarakat dan dunia kerja sangat dipengaruhi oleh aspek psikomotorik dan afektif. Generasi yang mempunyai keterampilan lebih bisa bersaing di dunia kerja. Generasi yang berbudi pekerti & karakter yang baik akan langgeng hidup di masyarakat dan dunia kerja. 


Untuk mendidik generasi yang tangguh, SDIT Raflesia, disamping menggunakan kurikulum nasional, juga melangkapi siswa-siswinya dengan keterampilan, melalui mata pelajaran pilihan (MPP), public speaking, enterpreneur, dan fun cooking. MPP ini melangkapi keterampilan lain yang telah ada. Untuk mengasah afektif siswa, SDIT Raflesia mengembangkan nilai kehidupan melalui budaya sekolah sapta simpatik (senyum, salam, sapa, sopan santun, service, sabar & syukur).
Market Day & Open school SDIT Raflesia yang diselenggarakan pada Sabtu, 14 Desember 2013, diselenggarakan untuk memperkenalkan SDIT Raflesia pada Masyarakat, juga sebagai ajang unjuk diri siswa/siswi SDIT Raflesia kepada orang tua dan masyarakat. Acara ini menampilkan keterampilan siswa/siswi SDIT Raflesia dan hasil karya siswa/siswi dalam bentuk pameran hasil karya siswa. Acara ini juga sebagai apresiasi sekolah terhadap dukungan orang tua siswa atas kepecayaan dan kerjasamanya kepada sekolah. 
Acara ini terselenggara atas kerja keras guru-guru dan Komite Sekolah SDIT Raflesia. Terima kasih semuanya, sukses untuk kita semua, hebat untuk siswa-siswinya & maju terus SDIT Raflesia .....